Featured Post

Terjaring OTT KPK Terkait Mutasi Jabatan, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Tiba di Jakarta 🚨

Gambar
Bupati Sugiri Sancoko di Gedung Merah Putih KPK Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, telah tiba di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, pada Sabtu pagi (8/11/2025). Kedatangan ini menyusul operasi senyap Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan KPK di wilayah Ponorogo, Jawa Timur, pada Jumat malam (7/11). Penangkapan terhadap Bupati Sugiri Sancoko ini diduga kuat berkaitan dengan praktik korupsi terkait mutasi dan promosi jabatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Ponorogo. Kedatangan dan Pihak-pihak yang Diperiksa KPK Berdasarkan pantauan, Bupati Sugiri Sancoko tiba sekitar pukul 08.10 WIB. Ia terlihat mengenakan pakaian kasual—kaos hitam dengan rompi—dan menggunakan masker. Sugiri tidak memberikan keterangan apa pun kepada awak media saat digelandang masuk untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Selain bupati, total 13 orang turut diamankan dalam OTT tersebut dan dibawa ke Jakarta.  Mereka yang juga tiba di Gedung KPK untuk pemeriksaan lanjutan antara ...

Ye Zhaoying: Kisah Tragis Pahlawan Bulu Tangkis Tiongkok yang Berakhir Terasing sebagai 'Pengkhianat' Negara

Simak kisah miris pebulu tangkis Ye Zhaoying yang kini jadi pengkhianat negara setelah sempat dianggap pahlawan (Foto: South China Morning Post



Dari Puncak Dunia ke Lembah Keterasingan

Ye Zhaoying adalah nama besar di kancah bulu tangkis tunggal putri pada dekade 1990-an. Atlet kebanggaan Tiongkok ini dikenal sebagai salah satu yang terbaik di masanya, bersaing ketat dengan legenda seperti Susy Susanti (Indonesia) dan Bang Soo-hyun (Korea Selatan).

Berbagai gelar bergengsi seperti Juara Dunia (1995, 1997), Indonesia Open (1992, 1993), dan All England sukses ia raih, menjadikannya pahlawan nasional yang dielu-elukan. Namun, sebuah momen di Olimpiade Sydney 2000 mengubah total nasibnya, menjerumuskannya dari status pahlawan menjadi label yang sangat menyakitkan: pengkhianat negara.


Puncak Karir dan Tragedi Olimpiade Sydney 2000

Kehancuran karir dan citra Ye Zhaoying ironisnya berawal dari upaya meraih medali di ajang tertinggi, Olimpiade 2000. Saat itu, Ye berhasil melaju ke babak semifinal dan harus berhadapan dengan kompatriotnya, Gong Zhichao.

Saat itulah skandal besar bulu tangkis Tiongkok terungkap. Ye Zhaoying secara gamblang mengakui bahwa ia menerima perintah langsung dari jajaran pelatih kepala tim Tiongkok, termasuk Li Yongbo, untuk sengaja mengalah kepada Gong Zhichao.

Alasan di Balik Kecurangan
Perintah tersebut bukan semata untuk memenangkan Gong, melainkan untuk mengatur skenario agar Gong Zhichao bisa mencapai babak final dan menghadapi pemain andalan Denmark, Camilla Martin.

 Pelatih kepala Tiongkok meyakini bahwa Gong Zhichao memiliki peluang yang jauh lebih besar untuk mengalahkan Camilla Martin dan merebut medali emas bagi Tiongkok, dibandingkan dengan Ye Zhaoying.

Walaupun sempat melawan, Ye pada akhirnya terpaksa mengikuti perintah rezim tersebut. Ia pun harus puas dengan medali perunggu, sementara Gong Zhichao sukses meraih emas.


Dampak Pengakuan: Hidup Terasing dan Cap Pengkhianat

Pengakuan Ye Zhaoying bertahun-tahun kemudian mengenai paksaan pengaturan skor ini mengguncang dunia bulu tangkis. Meskipun tindakannya dilakukan di bawah paksaan demi kepentingan nasional, pengakuan tersebut justru memicu kemarahan dari rezim Tiongkok.

 * Hidup Terasing: Setelah pengakuannya, Ye Zhaoying dan suaminya, yang juga mantan pemain sepak bola, memutuskan untuk menjauh dari Tiongkok. Mereka kini dikabarkan hidup terasing di luar negeri.

 * Pahlawan yang Terlupakan: Di mata banyak pihak di Tiongkok, Ye Zhaoying dianggap telah mengkhianati negara karena membuka aib dan praktik pengaturan skor di dalam tubuh tim nasional, meskipun tujuannya adalah kejujuran.

 * Penghapusan Sejarah: Namanya, yang seharusnya dikenang sebagai salah satu legenda, kini seringkali dihindari dalam narasi kebanggaan olahraga Tiongkok.

Penutup: Sebuah Pelajaran Tentang Harga Sebuah Medali

Kisah Ye Zhaoying menjadi pelajaran pahit tentang tekanan yang dihadapi atlet di bawah rezim olahraga yang terlalu fokus pada hasil akhir. Dari seorang pahlawan yang membawa pulang gelar-gelar bergengsi, ia kini hidup sebagai sosok yang dikucilkan setelah memilih kejujuran. Pengakuan ini tidak hanya mengungkap kecurangan di Olimpiade Sydney 2000, tetapi juga menyoroti dilema moral yang harus dihadapi oleh para atlet Tiongkok.



* Jangan Lupa Nonton Live Streaming Sepakbola Dan Lainnya Terupdate Hanya Di www.lvoplayer.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jejak Terakhir AP Sebelum Ditemukan Tewas Terikat di Hotel Palembang: Suami Korban Berharap Pelaku Dihukum Berat

Patrick Kluivert Dihujani Kritik Usai Timnas Indonesia Tumbang 2-3 dari Arab Saudi: Blunder Taktik dan Opsi Pemain Dipertanyakan

Hasil El Clasico La Liga: Real Madrid Tekuk Barcelona 2-1, Kokoh di Puncak Klasemen!