Ilustrasi: Cukai rokok yang berpotensi naik pada tahun 2026.
Pemerintah kembali mematangkan rencana kebijakan tarif Cukai Hasil Tembakau (CHT) untuk tahun 2026. Kabar yang beredar di kalangan parlemen menyebutkan bahwa kenaikan cukai rokok tahun depan berpotensi ditetapkan pada angka 15 persen, sedikit lebih tinggi dari kenaikan tahun sebelumnya. Kenaikan ini diyakini menjadi langkah strategis **Kementerian Keuangan** untuk mengendalikan konsumsi produk tembakau.
💵 Proyeksi Kenaikan dan Sorotan DPR
Dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI, Menteri Keuangan menggarisbawahi pentingnya keseimbangan antara aspek kesehatan, penerimaan negara, dan perlindungan terhadap petani serta industri kecil.
Ilustrasi: Rapat kerja Komisi XI DPR RI membahas kebijakan cukai.
"Kami meminta Pemerintah untuk tidak hanya fokus pada kenaikan persentase, tetapi juga dampaknya terhadap serapan tenaga kerja dan peredaran rokok ilegal yang berpotensi melonjak jika harga rokok legal terlalu tinggi. Kajian komprehensif harus menjadi dasar keputusan," ujar **Ketua Komisi XI DPR, Bapak Aria Wibowo,** dalam sesi rapat, Selasa (19/11/2025).
🌱 Imbas pada Industri dan Petani
Kenaikan tarif CHT selalu memicu kekhawatiran dari **Federasi Serikat Pekerja Rokok, Tembakau, Makanan dan Minuman (FSP RTMM)**. Mereka khawatir kenaikan yang terlalu tajam akan mengurangi permintaan rokok, yang pada akhirnya akan menekan produksi dan berujung pada pemutusan hubungan kerja (PHK) di sektor padat karya ini.
Di sisi lain, target kenaikan cukai sebesar 15% ini diharapkan dapat mendongkrak penerimaan negara dari sektor cukai hingga Rp 250 triliun pada tahun fiskal 2026, berdasarkan data **Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC)**. Keputusan final mengenai besaran kenaikan cukai rokok ini akan diumumkan Pemerintah sebelum akhir tahun ini.
Tags: #CukaiRokok #CHT2026 #KenaikanCukai #DPR #EkonomiNasional
Posting Komentar untuk "⚠️ Wacana Kenaikan Cukai Rokok 2026: Berpotensi Capai 15%, DPR Desak Kajian Komprehensif"