Kelas Menengah yang Menjadi Kunci Masa Depan
Moto2 dan Moto3 sering disebut sebagai ‘kawah candradimuka’ atau tempat kelahiran bintang-bintang masa depan dunia balap motor. Pembalap yang sukses di kelas ini hampir dipastikan akan naik kelas ke kasta tertinggi, MotoGP.
Meskipun memegang peran krusial dalam membentuk Karir Balap profesional, besaran bayaran yang diterima para rider muda ini ternyata menyimpan fakta yang mengejutkan dan sangat kontras dengan rekan-rekan mereka di MotoGP. Berapa sebenarnya kisaran gaji pembalap Moto2 dan Moto3?
Jarak Finansial yang Sangat Jauh dengan MotoGP
Perbedaan utama antara Gaji Pembalap MotoGP dengan kelas di bawahnya sangatlah signifikan. Hal ini tidak terlepas dari faktor-faktor utama seperti:
* Anggaran Tim: Kelas MotoGP menikmati anggaran operasional, pengembangan teknologi, dan gaji pembalap yang jauh lebih besar.
* Sponsor Global: MotoGP menarik sponsor-sponsor raksasa dengan eksposur global yang masif, yang secara langsung meningkatkan pendapatan tim dan pembalap.
* Eksposur Media: Sorotan dan liputan media global yang didapatkan Pembalap MotoGP juga jauh lebih besar, menjadikan nilai jual mereka melonjak tinggi.
Realitas Pahit: Balapan Gratis dan Bergantung pada Sponsor Pribadi
Jika para bintang MotoGP seperti Marc Marquez atau Fabio Quartararo meraih gaji fantastis hingga jutaan Euro, kisaran gaji pembalap Moto2 dan Moto3 di papan bawah menyajikan realita yang jauh lebih keras.
Dilansir dari laman Motor Sport Tickets, beberapa fakta mengejutkan mengenai Gaji Pembalap Moto2 dan Moto3 di kelas terbawah menunjukkan bahwa:
* Balapan Tanpa Bayaran: Sejumlah pembalap di papan bawah Moto2 dan Moto3 dikabarkan membalap secara gratis. Tujuan utama mereka bukanlah mencari penghasilan, melainkan berjuang keras untuk mempertahankan tempat di grid agar impian promosi ke MotoGP tetap terbuka.
* Andalkan Sponsor Pribadi: Banyak rider harus mengandalkan Sponsor Balap pribadi—bisa dari keluarga atau perusahaan non-industri balap—untuk menutupi biaya operasional balapan dan memastikan mereka dapat terus bersaing.
Bonus dan Impian: Motivasi Sejati di Moto2 dan Moto3
Meskipun gaji pokoknya cenderung rendah (atau bahkan nihil), pembalap di kelas menengah ini tetap termotivasi oleh dua hal utama:
* Bonus Prestasi: Pembalap yang berhasil meraih kemenangan atau podium akan mendapatkan tambahan bonus yang cukup signifikan dari tim, meskipun tidak setinggi bonus di MotoGP.
* Tiket Promosi: Motivasi terbesar mereka adalah mendapatkan perhatian tim pabrikan MotoGP. Begitu berhasil naik kelas, kekhawatiran finansial akan hilang dan mereka akan menikmati Gaji Pembalap MotoGP yang menggiurkan.
Kesimpulan
Moto2 dan Moto3 adalah tahapan di mana hasrat dan impian sering kali jauh lebih besar daripada imbalan finansial.
Realitasnya, para rider muda ini bekerja keras dalam kondisi finansial yang ketat, menjadikannya bukti bahwa kedua kelas ini adalah arena persaingan murni untuk membuktikan bakat sebelum akhirnya mereka berhak meraih bayaran sebagai bintang Pembalap MotoGP sejati.
Sumber : sportokezone
* Jangan Lupa Nonton Live Streaming Sepakbola Dan Lainnya Terupdate Hanya Di www.lvoplayer.com
Komentar
Posting Komentar