Ketua Umum Projo (
Pro Jokowi),
Budi Arie Setiadi, telah secara terbuka mengumumkan keputusannya untuk membawa organisasi relawan tersebut merapat dan mendukung
Partai Gerindra yang dipimpin oleh Presiden terpilih,
Prabowo Subianto. Keputusan ini menarik perhatian berbagai pihak, termasuk PDI Perjuangan (PDIP), partai tempat Presiden
Jokowi bernaung sebelum
Pilpres.
Ketua DPP PDIP, Said Abdullah, memberikan analisisnya mengenai langkah politik Budi Arie giring Projo ke Gerindra. Menurut Said, manuver ini adalah murni sebuah strategi dan kalkulasi politik yang wajar dalam kancah perpolitikan nasional.
Kalkulasi Politik Budi Arie: Strategi 'Nitip' Kepentingan
Said Abdullah, yang juga menjabat
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, menegaskan bahwa keputusan Budi Arie membawa Projo mendukung Gerindra harus dilihat dari kacamata kalkulasi politiknya sendiri.
Meskipun demikian, Said menilai bahwa ada kemungkinan besar dukungan tersebut disertai dengan kepentingan politik tertentu yang coba dititipkan. Salah satu spekulasi yang disinggung adalah potensi nitip kepentingan untuk posisi
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
> "Bahwa dia mendukung Bapak Prabowo, sambil akan bonceng sesuatu di belakangnya dengan nitip Pak Gibran, umpamanya, ya biasa-biasa saja, kan itu strategi politik saja," ujar Said Abdullah.
>
Bagi PDIP, manuver politik semacam ini dianggap sebagai hal yang biasa-biasa saja dan merupakan bagian dari dinamika strategi politik yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu.
Isu lain yang muncul seiring bergabungnya Projo ke Gerindra adalah spekulasi mengenai motivasi tersembunyi, termasuk dugaan mencari perlindungan terkait kasus-kasus hukum, seperti kasus judi online yang sempat ramai.
Menanggapi isu sensitif tersebut, Said Abdullah secara tegas membantah keterkaitan antara dukungan Projo ke Gerindra dengan upaya mencari perlindungan pidana.
* Jaminan Reputasi Gerindra: Said meyakini bahwa Partai Gerindra bukan merupakan tempat berkumpulnya para kriminal atau pihak yang mencari perlindungan dari jerat hukum.
* Keinginan Menjadi Partai Hebat: Menurut Said, Partai Gerindra memiliki cita-cita yang sama dengan PDIP, yaitu menjadi partai tempat berkumpulnya tokoh-tokoh yang mampu memberikan pemikiran hebat untuk kemajuan bangsa.
Oleh karena itu, Said menyimpulkan bahwa keputusan Budi Arie murni didorong oleh strategi politik untuk mencapai tujuan, bukan untuk mencari perlindungan dari masalah pidana.
Penutup: Murni Keputusan Politik Organisasi Relawan
Keputusan Budi Arie untuk meminta izin kepada seluruh anggota Projo agar merapat ke Gerindra mengukuhkan bahwa organisasi relawan pendukung Presiden Jokowi ini telah mengambil jalur politik yang berbeda dari 'rumah lama' Jokowi, PDIP. Langkah ini, menurut Said Abdullah, adalah murni strategi politik yang biasa dilakukan oleh seorang pemimpin organisasi untuk mengamankan kepentingan dan masa depan politiknya, sambil tetap memuji program-program yang diusung oleh pemerintahan Prabowo Subianto.
Sumber : detiknews
* Jangan Lupa Nonton Live Streaming Sepakbola Dan Lainnya Terupdate Hanya Di www.lvoplayer.com
Komentar
Posting Komentar