Insiden ledakan yang mengguncang lingkungan SMAN 72 Jakarta beberapa waktu lalu menyisakan luka fisik dan trauma mendalam. Merespons kondisi darurat psikologis ini, Polda Metro Jaya bergerak cepat dengan menerjunkan tim khusus untuk memberikan pendampingan psikologis kepada seluruh pihak yang terdampak.
Langkah ini menunjukkan komitmen serius aparat dalam menangani dampak insiden secara komprehensif, tidak hanya dari sisi penyelidikan kriminal (Olah TKP Ledakan SMAN 72) dan penanganan fisik korban, tetapi juga kesehatan mental dan emosional.
Fokus Pendampingan: Keluarga, Guru, dan Korban di Rumah Sakit
Kepala Bagian Psikologi Biro SDM Polda Metro Jaya, AKBP Ida Bagus Gede Adi Putra Yadnya, memastikan tim psikolog langsung bergerak mendatangi korban yang menjalani perawatan di rumah sakit serta para guru dan keluarga korban di lingkungan sekolah.
Tim psikolog yang dikerahkan tidak hanya berasal dari Polda Metro Jaya, tetapi juga dibantu oleh personel dari Polres Jakarta Utara. Mereka berkolaborasi memastikan setiap individu yang mengalami syok dan trauma mendapatkan penanganan yang tepat.
Tujuan utama dari pendampingan ini adalah:
* Meredakan Syok dan Kecemasan: Membantu korban, terutama siswa, mengatasi rasa takut berlebihan (fobia suara keras, fobia keramaian) dan gejala kecemasan akut pasca-insiden.
* Dukungan Emosional Guru: Para guru dan staf sekolah juga menjadi sasaran pendampingan karena mereka adalah pihak pertama yang menghadapi kepanikan dan bertanggung jawab atas keselamatan siswa saat kejadian. Pendampingan ini bertujuan memulihkan ketenangan mereka agar dapat kembali mendampingi siswa.
* Memastikan Dukungan Keluarga: Tim juga memberikan konseling kepada keluarga korban untuk membekali mereka dalam mendukung proses pemulihan psikis anggota keluarga.
Menurut laporan di lokasi, sesi konseling berlangsung dengan hangat dan penuh empati. Sejumlah guru bahkan dilaporkan sudah mulai menunjukkan ketenangan setelah mendapatkan sesi pendampingan profesional.
Pentingnya Intervensi Dini untuk Mencegah Trauma Jangka Panjang
Insiden mendadak seperti ledakan memiliki risiko tinggi memicu Gangguan Stres Pascatrauma (PTSD) pada korbannya. Oleh karena itu, intervensi psikologis dini seperti yang dilakukan Polda Metro Jaya ini menjadi krusial.
Tanpa penanganan yang cepat dan tepat, trauma bisa berkembang menjadi masalah psikologis jangka panjang yang mengganggu proses belajar mengajar dan kualitas hidup. Selain Polda Metro Jaya, pihak terkait seperti Kemendikdasmen juga telah menyiapkan tim psikolog tambahan, menegaskan bahwa pemulihan psikososial adalah prioritas utama.
Selain pendampingan, Polda Metro Jaya juga telah menyiapkan posko pelayanan untuk mendata dan memantau kondisi seluruh korban. Tindakan ini merupakan bagian dari upaya holistik dan komprehensif kepolisian dalam menghadapi insiden, mulai dari olah tempat kejadian perkara (TKP) hingga pemulihan mental masyarakat.
Tanya Jawab Cepat (FAQ):
* Siapa yang didampingi oleh Tim Psikolog Polda Metro?
* Keluarga korban, para guru, dan korban luka yang dirawat di rumah sakit (seperti RS Islam Jakarta dan RS Yarsi).
* Mengapa pendampingan psikologis ini penting?
* Untuk meredakan syok, mengatasi trauma, dan mencegah timbulnya gangguan stres pascatrauma (PTSD) akibat insiden ledakan.
* Apa langkah selanjutnya yang diambil Polda Metro Jaya?
* Selain penyelidikan penyebab ledakan, Polda Metro Jaya mendirikan posko pelayanan untuk mendata dan memantau kondisi korban secara berkelanjutan.
* Jangan Lupa Nonton Live Streaming Sepakbola Dan Lainnya Terupdate Hanya Di www.lvoplayer.com
Komentar
Posting Komentar