Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Api Tak Padam: Janji Emosional Para Pemain Timnas Indonesia Setelah Gagal ke Piala Dunia 2026

 



Jeddah, Arab Saudi — Perjalanan panjang Tim Nasional Indonesia dalam putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia harus berakhir dengan pilu. Setelah menelan dua kekalahan beruntun—kalah 2-3 dari Arab Saudi dan 0-1 dari Irak—Skuad Garuda menutup fase grup di posisi juru kunci tanpa poin, sekaligus mengubur mimpi tampil di turnamen akbar sepak bola dunia.

Meskipun kekecewaan menyelimuti, sejumlah pemain inti menyampaikan pesan emosional melalui media sosial, menegaskan bahwa kegagalan ini bukanlah akhir, melainkan pemicu untuk kembali dengan kekuatan yang lebih besar.

1. Calvin Verdonk: "Setiap Kemunduran Menyulut Api Kita"

Bek kiri andalan, Calvin Verdonk, yang hanya tampil melawan Irak karena cedera, menyampaikan rasa bangganya sekaligus janji untuk bangkit.

> "Setiap kemunduran menyulut api kita. Kami akan kembali, lebih kuat, bersama. Saya bersyukur atas segalanya dan semua orang dalam perjalanan ini," tulis pemain Lille ini.

Verdonk menegaskan rasa bangganya mewakili Indonesia, berterima kasih kepada semua pihak yang telah percaya pada perjuangan mereka.

2. Shayne Pattynama: Fokus pada Persatuan dan Harapan Baru

Senada dengan Verdonk, bek kiri lainnya, Shayne Pattynama, melihat perjalanan kualifikasi ini sebagai pelajaran berharga tentang persatuan dan kebanggaan.

> "Perjalanan ini telah mengajarkan kita lebih dari sekadar sepak bola. Ini tentang persatuan, kebanggaan, dan kekuatan luar biasa dari sebuah mimpi bersama," tulis pemain Buriram United tersebut.

Pattynama secara khusus berterima kasih kepada suporter setia dan menegaskan bahwa perjuangan Timnas belum usai: "Kami akan kembali lebih kuat dengan keyakinan, semangat, dan harapan baru untuk Indonesia. Perjalanan ini belum berakhir."

3. Thom Haye: Rasa Sakit yang Disertai Kebanggaan

Gelandang Thom Haye mengakui bahwa kegagalan mencapai Piala Dunia terasa sangat menyakitkan.

> "Sangat sulit menemukan kata yang tepat untuk momen ini. Kami berjuang keras mengejar impian mencapai Piala Dunia. Kali ini bukan saatnya bagi kami, dan rasanya menyakitkan," ungkap pemain Persib Bandung ini.

Namun, di balik rasa sakit itu, Haye menyematkan kebanggaan pada bangsa yang berani bermimpi dan berjuang. Ia menutup pesannya dengan optimisme, menyebut kegagalan ini sebagai upaya menunjukkan kepada dunia dan generasi mendatang apa yang bisa dilakukan Indonesia, dan meyakini bahwa impian itu suatu hari nanti akan menjadi kenyataan.

4. Kevin Diks: Mengubah Rasa Hampa Menjadi Kekuatan

Bek serba bisa, Kevin Diks, yang menjadi pencetak dua gol penalti melawan Arab Saudi, menyebut kegagalan ini terasa hampa, tetapi ia bertekad mengubah rasa sakit itu menjadi motivasi.

> "Saat ini rasanya hampa, tetapi saya tahu suatu hari nanti rasa sakit ini akan berubah menjadi kekuatan," tulis pemain Borussia Moenchengladbach itu.

Diks memastikan bahwa perjuangan menuju Piala Dunia belum selesai. "Kami akan terus berjuang untuk mimpi ini, selamanya," tegasnya, sembari mengucapkan terima kasih kepada suporter yang tak pernah berhenti mendukung.

Langkah Selanjutnya: Fokus ke Piala Asia 2027

Setelah kegagalan ini, Timnas Indonesia di bawah asuhan Patrick Kluivert kini akan mengalihkan fokus mereka menuju ajang regional, yakni Piala Asia 2027 yang akan diselenggarakan di Arab Saudi. Selain itu, mereka juga berpeluang kembali berjuang menuju Piala Dunia edisi berikutnya, Piala Dunia 2030, yang akan diadakan bertepatan dengan perayaan 100 tahun turnamen tersebut.


Posting Komentar untuk "Api Tak Padam: Janji Emosional Para Pemain Timnas Indonesia Setelah Gagal ke Piala Dunia 2026"