Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bukan Sekadar Laga: Peringatan Dingin Pelupessy di Tengah Panasnya Kualifikasi Piala Dunia 2026



JAKARTA – Atmosfer Kualifikasi Piala Dunia 2026 semakin memanas bagi Timnas Indonesia. Setelah berhasil melaju ke putaran keempat, tantangan yang dihadapi tak hanya sebatas strategi dan keahlian teknis, namun juga mentalitas. Di tengah persiapan krusial melawan tim-tim kuat seperti Arab Saudi dan Irak, gelandang andalan Garuda, Joey Pelupessy (14), tampil ke publik dengan sebuah peringatan yang menohok.

Peringatan ini, yang muncul dari pengalaman dan ketenangan seorang pemain yang lama berkarier di Eropa, bukanlah kritik, melainkan sebuah tuntutan akan kedewasaan mental dan ketenangan emosional.

Jangan Biarkan Emosi Jadi Blunder

Pelupessy, yang dikenal dengan gaya bermainnya yang lugas dan kontrol lini tengah yang tenang, menyoroti satu musuh tak terlihat yang berpotensi menghancurkan perjuangan Skuad Garuda: emosi yang tak terkendali.

Bermain di level Kualifikasi Piala Dunia, terutama di Asia, seringkali melibatkan tensi tinggi, provokasi lawan, hingga tekanan dari puluhan ribu suporter di stadion. Indonesia, yang kerap tampil dengan semangat membara, terkadang tergelincir karena terlalu reaktif.

> "Ini bukan hanya tentang berlari keras dan berjuang. Ini tentang berpikir jernih di bawah tekanan paling ekstrem," ujar Pelupessy. "Melawan tim seperti Arab Saudi atau Irak, mereka akan mencoba memancing. Sebuah kartu kuning yang tak perlu, atau penalti konyol karena kehilangan fokus satu detik, bisa memupus impian kita."

Gelandang berusia 32 tahun ini menekankan bahwa dalam pertarungan level elite, kedisiplinan taktis harus sejalan dengan kedisiplinan mental. Timnas Indonesia tidak bisa lagi hanya mengandalkan "semangat tempur" yang membabi buta. Mereka harus menjadi tim yang pintar dalam menghadapi tekanan, menjaga ketenangan, dan membuat keputusan tepat—terutama di sepertiga akhir pertandingan.

Pelupessy: Mata Rantai Ketenangan

Kehadiran Pelupessy dalam Timnas Indonesia kini tak hanya menjadi penguat di lini tengah. Ia telah menjadi mata rantai ketenangan (atau calm link) dalam tim yang dinamis. Latar belakangnya, termasuk pengalamannya di klub-klub Eropa seperti Sheffield Wednesday dan FC Groningen, menjadikannya sosok yang paling mengerti bagaimana menjaga ritme dan temperamen dalam laga-laga bertekanan tinggi.

Peringatan dari Joey ini harus dilihat sebagai alarm positif. Ini adalah seruan agar Timnas Indonesia tak hanya berpuas diri dengan pencapaian sejauh ini.

Perjalanan di putaran keempat adalah ujian sesungguhnya. Untuk meraih sejarah ke Piala Dunia 2026, semangat juang Garuda harus dipadukan dengan kecerdasan emosional yang prima. Pesan Pelupessy jelas: Tetap Dingin, Tetap Fokus, Menang.

Apakah Timnas Indonesia mampu menjalankan "wejangan keras" dari sang gelandang sebelum mereka menghadapi laga hidup-mati di Timur Tengah? Jawabannya ada di lapangan, di mana ketenangan mental akan menjadi pembeda antara pahlawan dan pecundang.


Live Streaming : www.lvoplayer.com

Posting Komentar untuk "Bukan Sekadar Laga: Peringatan Dingin Pelupessy di Tengah Panasnya Kualifikasi Piala Dunia 2026"